Praktek Make Up Pengantin Jawa Jogja Paes Ageng dan Solo - SMK Prajnaparamita Malang - Paramita Vocational School (PVS)

SMK Prajnaparamita Malang

SMK Prajnaparamita Malang

Praktek Make Up Pengantin Jawa Jogja Paes Ageng dan Solo


Tata rias pengantin Jawa mempunyai ragam simbolisasi yang berkaitan dengan falsafah hidup orang Jawa yang bernilai tinggi. Dalam bahasa Jawa Tata rias pengantin disebut paes atau pepaes. Artinya membuat indah atau rerenggan pada dahi. Meliputi memperindah alis mata, membersihkan rambut halus di dahi atau sinom, memperindah sekitar mata dan lain sebagainya. 

Tradisi upacara pernikahan di Jawa umumnya mengacu pada kebiasaan yang diadakan di Kraton, baik Kraton Yogyakarta maupun Kraton Surakarta, Solo. Lantaran berasal dari akar budaya yang sama, sekilas riasan wajah pengantin putrinya nampak sama. Namun jika dicermati, selain busana serta aksesoris yang dikenakan, bentuk paes Yogya maupun Solo memiliki perbedaan. Terlihat pada bentuk pola rias atau cengkorongan paes. Mulai dari bentuk penunggul atau gajahan, pengapit, penitis dan godheg. Untuk pengantin Yogya, pola riasan yang ada di tengah dahi berbentuk seperti potongan daun sirih, berujung runcing dan sedikit melengkung. Sedangkan pengantin Solo, berbentuk setengah bulatan ujung telur bebek, yang dikenal dengan nama gajahanBegini saat jurusan kecantikan melakukan praktek make up pengantin jawa jogja paes ageng dan solo. 


Pengapit di kedua pola rias Yogya dan Solo, memiliki bentuk yang serupa, yakni ngundup kanthil. Penitis merupakan pola rias yang letaknya berada di atas godheg. Pola penitis pengantin Yogya bentuknya seperti potongan daun sirih. Dimensinya lebih kecil dari penunggul. Tepi ujungnya runcing dan sedikit melengkung. Untuk Solo, bentuknya setengah bulatan ujung telur ayam. Godheg merupakan pola rias wajah terakhir. Pada pengantin Yogya berbentuk seperti ujung mata pisau, sedangkan Solo, berupa kuncup turi (ngundup turi).

Perbedaan lainnya terletak pada penggunaan prada atau serbuk emas di bagian tepi paes. Di beberapa riasan pengantin Yogya; Paes Ageng Jangan Menir dan Paes Ageng Kanigaran menggunakan serbuk emas. Sementara pengantin Solo tidak. Pada ragam paes Solo, yakni Solo Basahan dan Solo Puteri hanya dibedakan dengan penggunaan material pulasan (pidih) untuk paes. Paes Solo Basahan yang menggunakan pidih berwarna hijau. Pada Paes Solo Putri, cengkorong diisi dengan pidih atau lotha berwarna hitam.


Praktek Make Up Pengantin Jawa Jogja Paes Ageng dan Solo Praktek Make Up Pengantin Jawa Jogja Paes Ageng dan Solo Reviewed by ifan on 21.34 Rating: 5

Tidak ada komentar: